Tuesday, December 27, 2011

Mengenal Risiko Bisnis dan Pengelolaannya

Dalam kegiatan apapun, risiko selalu ada, walau ada yang berisiko kecil dan ada pula yang berisiko besar. Apalagi kegiatan tersebut berkisar tentang "kegiatan usaha atau bisnis", risiko tentu muncul dengan sendirinya. Namun kita tidak perlu was-was dalam menghadapi risiko, karena ternyata risiko dalam kegiatan usaha atau bisnis dapat dikelola, artinya dapat diperkecil dampaknya sehingga tidak merugikan kegiatan usaha kita.

Secara umum, risiko bisnis terbagi menjadi dua pengertian. Pertama, risiko yang sulit diprediksi sebelumnya, dan yang kedua adalah risiko yang pasti ada dan akan dialami oleh semua orang dalam kegiatan usahanya. Dari dua pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa risiko mengandung unsur ketidak-pastian. Ketidak-pastian itu bisa menyangkut tentang waktu, besar atau tingkat kejadian dan dampaknya terhadap kegiatan usaha. Andaikata semua kejadian sudah dapat diperhitungkan sebelumnya, maka tidak ada ketidak-pastian dan juga tidak ada risiko.

Pada dasarnya risiko dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu: risiko yang mengandung ketidak-pastian perihal hasil akhir, meskipun salah satu hasil akhir masih dapat diharapkan, yaitu keuntungan, dan yang kedua adalah risiko yang hanya mempunyai satu hasil akhir, yaitu kerugian.

Pada dasarnya risiko masih dapat dikelola. Pengelolaan risiko adalah upaya yang sadar untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan bentuk kerugian yang dapat timbul. Ini merupakan upaya yang terus-menerus, karena risiko akan dihadapi oleh siapa saja, baik besar maupun kecil.

Ada tiga tindakan pokok dalam pengelolaan risiko, yaitu:

1. Identifikasi risiko.
Tindakan ini erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk menganalisa dan memprediksi berbagai kejadian yang senantiasa dihadapi oleh setiap orang atau seorang pengusaha.

2. Pengukuran risiko.
Setelah semua kejadian kita analisa, dan kemungkinan kerugiannya kita ketahui, langkah berikutnya adalah mengukur kerugian-kerugian potensial untuk masa yang akan datang.

3. Pengendalian risiko.
Ada lima kunci utama mengendalikan risiko yang perlu diperhatikan oleh seorang pengusaha.
a. Menghindari.
Menghindari risiko biasanya sulit dilakukan karena tidak praktis dan tidak mungkin.
b. Mengurangi.
Mengurangi risiko dapat dilakukan untuk beberapa hal, misalnya pengusaha selalu memeriksa persediaan barang/bahan baku yang dimiliki, dan memeriksa catatan-catatan keuangan yang ada.
c. Menyebarkan.
Menyebarkan risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara yang pada intinya mengurangi risiko kerugian yang akan terjadi. Misalnya, uang tunai yang ada tidak disimpan pada satu tempat saja, sebagian di Bank sebagian di Koperasi.
d. Membuat anggapan.
Membuat anggapan terhadap risiko adalah alat yang paling praktis andaikata alternatif-alternatif lain tidak dapat lagi ditemukan. Misalnya kita membuat anggapan bahwa persediaan bahan baku yang ada akan mengalami penyusutan sebesar 5% untuk jangka waktu satu bulan/tahun.
e. Mengalihkan.
Mengalihkan risiko dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan pihak lain untuk memikul tanggungan kerugian yang bisa terjadi. Misalnya pentimpanan uang di Bank atau Koperasi adalah salah satu bentuk pengalihan risiko yang dapat dilakukan.

Sumber : dari berbagai sumber

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP