Sunday, August 29, 2010

Nasib Baik Datang dari Kebajikan, Bukan Keberuntungan

Pada masa Dinasti Ming seorang pria bernama Zhang Weiyan dari Jiangyin Provinsi Jiangsu adalah seorang penulis yang handal. Dia cukup terkenal. Pada tahun Jiawu, ia mengambil ujian pengadilan tetapi gagal. Melihat hasil ujian yang diterimanya, dia mengumpat para hakim yang memberikan nilai ujiannya. Dia merasa mereka tidak dapat mengenali orang-orang yang memiliki pengetahuan sejati.

Pada saat itu seorang Taoist (penganut Tao) lewat dan mendengarnya. Pria itu tersenyum dan berkata, “Saya bisa mengatakan bahwa tulisan anda sangat buruk!” Zhang lalu melampiaskan kemarahannya pada laki-laki itu, “Kenapa anda menertawakan saya? Anda belum membaca artikel saya, bagaimana anda tahu tulisan-tulisan saya buruk?” Sang Taoist berkata kepadanya, “Saya mendengar kunci untuk menulis adalah bahwa seseorang perlu dalam keadaan damai dan memelihara hati yang tenang. Anda sekarang mencaci para hakim itu. Anda pasti sangat marah. Bagaimana anda bisa menulis artikel yang baik jika karakter anda seperti ini?” Dia berpikir apa yang dikatakan orang itu sangat rasional, sehingga Zhang meminta bantuannya.

Sang Taoist berkata, “Anda menulis tentunya perlu menjadi baik, tetapi jika anda ditakdirkan gagal, bahkan keterampilan menulis yang baik pun tidak akan membantu. Solusi yang mendasar adalah mengubah sikap anda.” Zhang bertanya kepadanya, “Bagaimana saya bisa mengubah sikap saya?” Sang Taoist menjawab, “Jika anda dapat mengikuti kata-kata langit dan melakukan perbuatan baik, apa yang tidak bisa anda dapatkan?”

Zhang Weiyan mendesah, “Saya hanya seorang sarjana miskin. Dari mana saya dapat cukup uang untuk melakukan perbuatan baik?” Sang Taoist berkata, “Jadilah penuh kasih sayang dan kultivasikan kebajikan anda, yang paling penting adalah hati anda. Hal ini mengharuskan kita membawa kebaikan dalam hati kita setiap saat. Kita perlu lebih rendah hati dan siap untuk menolong orang lain. Motivasi untuk membantu orang lain harus murni. Ikuti prinsip surgawi. Seseorang tidak perlu uang untuk menjadi rendah hati. Anda dapat melakukan hal ini tanpa harus menjadi kaya. Kenapa anda tidak memeriksa diri sendiri, malah memaki-maki para hakim itu?” Zhang Weiyan tersentuh. Dia mengucapkan terima kasih kepada sang Taoist itu.

Sejak saat itu Zhang Weiyan sangat baik kepada orang lain dan ketat dengan dirinya sendiri. Dia mengkultivasikan kebajikannya dan menjadi orang dengan moralitas yang tinggi. Ia mendirikan sekolah dan mendidik rakyat jelata. Ia mengajarkan orang-orang untuk menghindari kesalahan dan melakukan perbuatan baik seminim apapun situasinya. Dia mendorong orang-orang untuk bersikap baik satu sama lain. Ia sangat dipuji oleh semua orang.

Suatu hari tiga tahun kemudian, Zhang Weiyan bermimpi. Dia bermimpi bahwa ia memasuki sebuah rumah besar. Ada sebuah buku dengan nama-nama yang tercantum di dalamnya, tetapi ada banyak baris kosong juga. Dia menanyai seseorang yang berdiri di dekatnya tentang ruang kosong itu. Orang itu berkata kepadanya, “Ini adalah daftar nama-nama yang akan diterima pada musim gugur ini. Jika sebuah nama muncul di sini dan orang itu tidak melakukan kesalahan apapun, namanya akan disimpan. Ruang kosong itu adalah mereka yang akan diterima, tapi karena mereka melakukan kesalahan, nama mereka telah dihapus. Selama tiga tahun terakhir, anda telah baik pada orang lain. Nama anda telah ditambahkan.

Zhang Weiyan lulus ujian pengadilan tahun itu. Kemudian ia melakukan banyak perbuatan baik bagi rakyatnya.
Sumber : Secret China



0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP